Tanggal Rilis | : | 5 Mei 2020 |
Ukuran File | : | 1.19 MB |
Abstraksi
Pada Bulan September 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Nusa Tenggara Timur mencapai 1.134,11 ribu orang (21,03 persen) berkurang sebesar 8.060 orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2018 yang sebesar 1.142,17 ribu orang (21,35 persen).Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2018 sebesar 9,94 persen turun menjadi 9,09 persen pada September 2018. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2018 sebesar 24,74 persen turun menjadi 24,65 persen pada September 2018Selama periode Maret 2018-September 2018, jumlah penduduk miskin daerah perkotaan turun sebanyak 7.890 orang (dari 121,95 ribu orang pada Maret 2018 menjadi 114,06 ribu orang pada September 2018), sementara didaerah perdesaan turun sebanyak 160 orang (dari 1.020,21 ribu orang pada Maret 2018 menjadi 1.020,05 ribu orang pada September 2018.Garis Kemiskinan meningkat sebesar 1,46 persen, dari Rp. 354.898 perkapita per bulan pada Maret 2018 menjadi Rp.360.069 per kapita per bulan pada September 2018.Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2018 tercatat sebesar 78,06persen.Indeks kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)mengalami kenaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 3,908, naik menjadi 4,549 pada September 2018. Demikian pula dengan indeks Keparahan Kemiskinan mengalami kenaikan dari 1,026pada Maret 2018 menjadi 1,443 pada September 2018